PENGELOLAAN KELAS
Oleh
: Marzuki Rahman, M.Pd
A.
Pengertian
Menurut Arikunto
(1992) ,pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru dalam
membantu murid sehingga dicapai kondisi optimal pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar seperti yang diharapkan. Adapun tujuan pengeloalaan
kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas berkaitan dengan dua kegiatan utama,
yaitu :
·
Pengelolaan yang berkaitan dengan siswa.
·
Pengelolaan yang berkaitan dengan fisik
(ruangan, perobot, alat pelajaran).
Pengelolaan kelas yang berkaitan dengan siswa adalah
mengenai besar atau kecilnya ukuran atau jumlah siswa dalam satu kelas. Besarnya jumlah siswa dalam satu kelas diharapkan dapat
memberikan dampak, diantaranya :
1.
Produktivitas kelompok maupun pengetahuan
pribadi tentang hasil (tugas).
2.
Perselisiihan kelompok, rasa harga diri individu (relasi antar
anggota siswa).
B.
Kepemimpinan
dalam Pembelajaran
Kepemimpinan
sebagi prilaku seorang pimpinan dalam mempengaruhi individu dan kelompok orang
dapat berlangsung dimana saja. Kepemimpinan dalam organisasi sekolah adalah
kepemimpinan pendidikan. Menurut Sue dan Glover (2000) dalam konteks
pembelajaran, peran guru adalah mendorong murid untuk mengembangkan kapasitas
pembelajaran, yang memungkinkan aktivitas manajemen, struktur organisasi,
sistem dan proses yang diperlukan untuk menangani kegiatan mengajar dan peluang
belajar para murid secara maksimal.
Dalam
situasi pembelajaran diperlukan manajemen pembelajaran untuk semua yang
terlibat dalam memudahkan proses pembelajaran. Guru adalah motivator untuk
mempengaruhi siswa melakukan kegiatan belajar.
Oleh
karena itu, guru sebagi pemimpin melakukan dua usaha utama, yaitu :
- Memperkokoh Motivasi Siswa.
- Memilih Strategi mengajar yang tepat.
Menurut Gordon (1997:23)
hubungan antara guru dengan murid paling tidak ada beberapa hal yang musti
diperhatikan, yaitu :
- Keterbukaan dan transparan.
- Penuh perhatian.
- Saling ketergantungan dari pihak yang satu dengan pihak yang lain.
- Keterpisahan, untuk memungkikan guru dan murid menumbuhkan dan mengembangkan keunikan, kreativitas, dan individualis masing-masing.
- Pemenuhan kebutuhan bersama.
Silberman (1997)
berpendapat bahwa boleh dikatakan pembelajaran akan memikat hati siswa manakala
kepada mereka diperintahkan hal-hal sebagai berikut, antara lain :
- Sampaikan informasi dalam bahasa mereka.
- Berikan contoh tentang hal tersebut.
- Memperkenalkannya dalam berbagai arahan dan keadaan.
- Melihat hubungan antara lain informasi dan fakta atau gagasan lainnya.
- Membuat kegunaannya dalam berbagai cara.
- Memperhatikan bebrapa konsekuensi informasi tersebut.
- Menyatakan perbedaan informasi itu dengan yang lainnya.
Pembelajaran efektif ialah
mengajar sesuai prinsip, prosedur dan desain, sedangkan belajar aktif yang
dilakukan siswa dengan melibatkan seluruh seluruh unsur fisik dan psikis untuk
mengoptimalkan pengembangan potensi anak.
Dijelaskan oleh Gordon
(1997) ada beberapa persyaratan mendengar aktif dalam kegiatan mengajar, yaitu
:
-
Guru harus mempunyai perasaan percaya yang dalam terhadap kemampuan
murid
untuk memecahkan masalahnya sendiri.
-
Guru harus dapat menerima dengan tulus perasaan-perasaan yang diungkapkan
murid.
-
Guru harus mengerti bahwa perasaan-perasaan seringkali berubah.
-
Guru harus mempunyai keinginan membantu menyelesaikan masalah murid dan
menyediakan
waktu untuk itu.
-
Guru harus dekat dengan setiap murid yang mengalami masalah tetapi juga
harus
dapat menjaga identitasnya.
-
Guru harus mengerti bahwa murid jarang dapat memulai
berbagai masalah yang
sebenarnya.
-
Guru harus menghormati kerahasiaannya apa yang dialami oleh murid dalam
kehidupannya.
Semoga setitik informasi dan ide didalam
pengelolaan kelas ini berguna bagi Bapak dan ibu guru didalam melaksanakan
tugas dan kewajiban mengajar.
Terima kasih atas postingnya, keren abiiiz
BalasHapus